January 14, 2022

Langit Kota

Deru asap berarak mengikuti hari yang segan dimulai

Kota yang berkelok-kelok membesarkan kisah-kisah semalam suntuk–

tentang semua yang hidup diatasnya,

yang bernafas, bekerja, dan menunda duka


Siapa sangka langit turut menguap bersama hujan tadi malam?

Sesaat meninggalkan kita dengan genangan dan kenangan

dari semua yang terburu-buru dan tertatih-tatih

dan orang-orang yang lupa melihat ke atas


Tidak ada lagi siapa-siapa di kota kita

Taman-taman gundul dan jalanan ambrol

Rumah-rumah berpagar besi tak lagi melindungi siapa-siapa

Di atas kita langit tinggal ingatan


How’s it feel to be at the center of magic

To linger in tones and words

I opened the floodgates

And found no water, no current, no river, no rush


― Japanese Breakfast, Paprika

No comments:

Post a Comment