January 14, 2022

Rindu

Di rumah kecil di atas bukit,

di bawah bintang-bintang yang menatap sayu,

Akhirnya dingin menyelimutiku

Hembusan angin yang bergulung

Membisikkan nina bobo yang halus

Menidurkan, melegakan

Memejamkan, menenangkan


Aku terlelap dalam dekapan musim

Langit di atasku membawaku berlayar mengarungi alam tidur


Malam itu bukan seperti yang lalu-lalu

Tidak ada barang sedikitpun suara sampai di telingaku

Tidak ada deru kendaraan dan tidak ada percakapan

Tidak ada gemerisik daun dan tidak ada gemericik hujan


Tidak ada pekik, pekak, kuak, riak, dan teriak!


Dan pada waktu-waktu yang sunyi ini mataku justru berkaca-kaca

Memantulkan hampa yang telah lama kucari

dan keasingan yang telah lama kurindukan

Di sini, di tempat yang jauh dari kota


Pandanglah kota di bawah yang megah dan sibuk sekali

Pandanglah redup oleh kesia-siaan yang mesra, karena

antara kota yang kita tinggali dan rumah kita sendiri

tiada hubungan lagi. Kita terasing dalam hidup kota berjuta

Padahal kita warganya setia yang cinta padanya


― Ajip Rosidi, Jembatan Dukuh


No comments:

Post a Comment