Kita berjalan mengitari malam-malam yang perlahan memudar, yang menyaru antara ingatan dan kenyataan. Bukankah sudah kita lewati jalan kecil berbatu-batu ini? Kau yang duduk di kursi kemudi mulai menangis. Aku yang sudah lama tak menemuimu sekejap tertegun. Adakah kata-kataku yang salah? Tangismu kian menjerit-jerit. Siapa juga yang mendengarnya jika bukan aku? Air matamu tak kekal lagi tak sedalam lautan. Namun di sinilah aku, dalam pelukanmu terhanyut genangannya.
No comments:
Post a Comment